Teknik Mesin
Sabtu, 11 November 2017
Kamis, 09 November 2017
Kamis, 02 November 2017
Mesin Frais
PENGERTIAN MESIN FRAIS
Mesin frais (milling machine) adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya dengan menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong bermata banyak yang berputar (multipoint cutter). Pisau frais dipasang pada sumbu atau arbor mesin yang didukung dengan alat pendukung arbor. Pisau tersebut akan terus berputar apabila arbor mesin diputar oleh motor listrik, agar sesuai dengan kebutuhan, gerakan dan banyaknya putaran arbor dapat diatur oleh operator mesin frais
Prinsip kerja mesin frais.
mesin frais merupakan mesin perkakas yang banyak digunakan dalam dunia industri manufaktur. mesin ini mempunyai prinsip kerja yaitu pisau pemotong yang diputar oleh spindel. berputarnya pisu pemotong menyebabkan permukaan benda kerja terkelupas, umumnya berbentuk bidang datar.
Gambar proses pengefraisan
mesin frais mempunyai 3 sumbu utama yaitu sumbu Z (searah spindel), Y untuk gerakan lebar dan X untuk gerakan memanjang. benda benda hasil pengefraisan umumnya berbentuk tiga dimensi seperti kubus, segibanyak, profil dan bentuk bentuk lainnya
Gambar beberapa produk hasil pengefraisan
Beberapa macam mesin frais
1. Mesin frais horisontal
Mesin ini mempunyai sumbu horisontal, dan umumnya proses penyayatan dilakukan pada bagian diameter pisau frais / selimut. alat potong mesin frais horisontal umumbya berbentuk diameter besat dan berlubang untuk dipasangkan pada arbor.
Gambar mesin frais horisontal dan sistem persumbuan
Mesin frais Vertikal
pada mesin ini spindel mesin terdapat pada posisi vertikal, biasanya digunakan juga untuk proses pengeboran. Prinsip pemotongan pada mesin ini adalah pada bagian muka pisau frais Pada mesin ini biasanya alat potongnya berbentuk batang atau disebut pisau frais jari dan pisau berbentuk Keong / pisau frais muka.
Gambar mesin frai vertikal dan Persumbuannya
3. Mesin frais Universal
Mesin ini merupakan gabungan dari mesin frais horisontal dan vertikal, akan tetapi tidak dapat digunakan secara bersamaan. mesin jenis ini adalah mesin yang cukup banyak digunakan.
Gambar mesin frais universal
4. Mesin frais CNC / Machining center.
mesin frais cnc merupakan mesin frais vertikal yang dikendalikan denagn sistem komputer dan numerik. untuk sistem persumbuan mesin frais cnc ada beberapa macam tipe persumbuan yaitu 3 sumbu, dan 5 sumbu dengan 3 sumbu gerakan lurus dan 2 sumbu gerakan putar. dan dapat membuat pola dalam bentuk 3 dimensi
Gambar mesin frais 3 sumbu
Klasifikasi Proses Frais
Proses frais dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis. Klasifikasi ini berdasarkan jenis pisau, arah penyayatan, dan posisi relatif pisau terhadap benda kerja (Gambar 2.3).
Gambar 2.3. Tiga klasifikasi proses frais : (a) Frais periperal (slab milling), (b) frais muka (face milling), dan (c) frais jari (end milling).
1. Frais Periperal (Slab Milling)
Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais dihasilkan oleh gigi pisau yang terletak pada permukaan luar badan alat potongnya. Sumbu dari putaran pisau biasanya pada bidang yang sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat.
2. Frais Muka (Face Milling)
Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar tegak lurus terhadap permukaan benda kerja. Permukaan Teknik Pemesinan 188 hasil proses frais dihasilkan dari hasil penyayatan oleh ujung dan selubung pisau.
3. Frais Jari (End Milling)
Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaan benda kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk menghasilkan permukaan menyudut. Gigi potong pada pisau terletak pada selubung pisau dan ujung badan pisau.
B. Metode Proses Frais
Metode proses frais ditentukan berdasarkan arah relatif gerak makan meja Mesin Frais terhadap putaran pisau (Gambar 2.4.). Metode proses frais ada dua yaitu frais naik dan frais turun.
Gambar 2.4. (a)Frais naik (up milling) dan (b) frais turun (down milling).
1. Frais Naik (Up Milling )
Frais naik biasanya disebut frais konvensional (conventional milling). Gerak dari putaran pisau berlawanan arah terhadap gerak makan meja Mesin Frais (Gambar 7.4.). Sebagai contoh, pada proses frais naik apabila pisau berputar searah jarum jam, benda kerja disayat ke arah kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses frais naik adalah seperti koma diawali dengan ketebalan minimal kemudian menebal. Proses frais ini sesuai untuk Mesin Frais konvensional/manual, karena pada mesin konvensional backlash ulir transportirnya relatif besar dan tidak dilengkapi backlash compensation.
2. Frais Turun (Down Milling)
Proses frais turun dinamakan juga climb milling. Arah dari putaran pisau sama dengan arah gerak makan meja Mesin Frais. Sebagai contoh Teknik Pemesinan 189 jika pisau berputar berlawanan arah jarum jam, benda kerja disayat ke kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses frais naik adalah seperti koma diawali dengan ketebalan maksimal kemudian menipis. Proses frais ini sesuai untuk Mesin Frais CNC, karena pada mesin CNC gerakan meja dipandu oleh ulir dari bola baja, dan dilengkapi backlash compensation. Untuk Mesin Frais konvensional tidak direkomendasikan melaksanakan proses frais turun, karena meja Mesin Frais akan tertekan dan ditarik oleh pisau. Proses pemesinan dengan Mesin Frais merupakan proses penyayatan benda kerja yang sangat efektif, karena pisau frais memiliki sisi potong jamak. Apabila dibandingkan dengan pisau bubut, maka pisau frais analog dengan beberapa buah pisau bubut (Gambar 2.5.). Pisau frais dapat melakukan penyayatan berbagai bentuk benda kerja, sesuai dengan pisau yang digunakan. Proses meratakan bidang, membuat alur lebar sampai dengan membentuk alur tipis bisa dilakukan oleh pisau frais ( Gambar 2.6.).
Gambar 2 5. Pisau frais identik dengan beberapa pahat bubut.
Gambar 2 6. Berbagai jenis bentuk pisau frais untuk Mesin Frais horizontal dan vertical.
Proses frais dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis. Klasifikasi ini berdasarkan jenis pisau, arah penyayatan, dan posisi relatif pisau terhadap benda kerja (Gambar 2.3).
Proses frais ini disebut juga slab milling, permukaan yang difrais dihasilkan oleh gigi pisau yang terletak pada permukaan luar badan alat potongnya. Sumbu dari putaran pisau biasanya pada bidang yang sejajar dengan permukaan benda kerja yang disayat.
Pada frais muka, pisau dipasang pada spindel yang memiliki sumbu putar tegak lurus terhadap permukaan benda kerja. Permukaan Teknik Pemesinan 188 hasil proses frais dihasilkan dari hasil penyayatan oleh ujung dan selubung pisau.
3. Frais Jari (End Milling)
Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaan benda kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk menghasilkan permukaan menyudut. Gigi potong pada pisau terletak pada selubung pisau dan ujung badan pisau.
Frais naik biasanya disebut frais konvensional (conventional milling). Gerak dari putaran pisau berlawanan arah terhadap gerak makan meja Mesin Frais (Gambar 7.4.). Sebagai contoh, pada proses frais naik apabila pisau berputar searah jarum jam, benda kerja disayat ke arah kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses frais naik adalah seperti koma diawali dengan ketebalan minimal kemudian menebal. Proses frais ini sesuai untuk Mesin Frais konvensional/manual, karena pada mesin konvensional backlash ulir transportirnya relatif besar dan tidak dilengkapi backlash compensation.
2. Frais Turun (Down Milling)
Proses frais turun dinamakan juga climb milling. Arah dari putaran pisau sama dengan arah gerak makan meja Mesin Frais. Sebagai contoh Teknik Pemesinan 189 jika pisau berputar berlawanan arah jarum jam, benda kerja disayat ke kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk proses frais naik adalah seperti koma diawali dengan ketebalan maksimal kemudian menipis. Proses frais ini sesuai untuk Mesin Frais CNC, karena pada mesin CNC gerakan meja dipandu oleh ulir dari bola baja, dan dilengkapi backlash compensation. Untuk Mesin Frais konvensional tidak direkomendasikan melaksanakan proses frais turun, karena meja Mesin Frais akan tertekan dan ditarik oleh pisau. Proses pemesinan dengan Mesin Frais merupakan proses penyayatan benda kerja yang sangat efektif, karena pisau frais memiliki sisi potong jamak. Apabila dibandingkan dengan pisau bubut, maka pisau frais analog dengan beberapa buah pisau bubut (Gambar 2.5.). Pisau frais dapat melakukan penyayatan berbagai bentuk benda kerja, sesuai dengan pisau yang digunakan. Proses meratakan bidang, membuat alur lebar sampai dengan membentuk alur tipis bisa dilakukan oleh pisau frais ( Gambar 2.6.).
Mesin Bubut
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.
Bagian-Bagian MesinSunting
Mesin bubut terdiri dari kepala tetap dan meja. Adapun penjelasannya sebagai berikut
Kepala tetapSunting
Kepala tetap adalah bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kiri mesin, dan bagian inilah yang memutar benda kerja yang di dalamnya terdapat transmisi roda gigi. Pada Kepala tetap ini ditempatkan berbagai bagian mesin yang memudahkan kita melakukan pekerjaan. beberapa bagian yang ada di kepala tetap adalah Plat mesin; engkol pengatur pasangan roda gigi;cakra bertingkat; motor penggerak mesin.Pada kepala tetap ini pula kita memasang alat pemegang benda kerja sehingga aman pada saat dikerjakan. Alat pemegang atau penjepit ini disebut Cekam. Cekam ini dibedakan menjadi dua, yaitu Cekam rahang tiga dan cekam rahang empat. Cekam rahang tiga pergerakan rahang penjepitnya adalah serentak sehingga pada saat kita menggerakkan satu kunci penggeraknya, maka ketiga rahang bergerak serentak. Cekam rahang empat, pada saat kita menggerakkan kunci penggeraknya, maka rahang yang bergerak adalah satu persatu.
Kepala lepasSunting
Bagian dari mesin bubut yang letaknya disebelah kanan dari mesin bubut, yang berfungsi untuk menopang benda kerja yang panjang. Pada saat mengerjakan benda berukuran panjang, kemungkinan bengkok sangat besar sehingga harus ditopang pada kedua ujung, yaitu di kepala tetap dan kepala lepas ini. Beberapa bagian yang ada di kepala tetap adalah; Center Putar, untuk memompang benda kerja,agar tidak terjadi gesekan,; Handwill,; Pengunci poros,; Pengunci alas.
Alas mesinSunting
Alas mesin berfungsi untuk tempat kedudukan kepal lepas, tempat kedudukan eretan dan tempat kedudukan penyangga diam.
EretanSunting
Eretan adalah alat yang digunakan untuk melakukan proses pemakanan pada benda kerja dengan cara menggerakkan ke kiri dan ke kanan sepanjang meja. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat.
Prinsip kerja mesin bubutSunting
Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang mengunakan pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk membuat benda kerja yang berbentuk silinder.
Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Jenis Jenis PembubutanSunting
Pembubutan tepi (facing)Sunting
Pengerjaan benda kerja terhadap tepi penampangnya atau tegak lurus terhadap sumbu benda kerja.
Pembubutan silindris (turning)Sunting
Pengerjaan benda kerja dilakukan sepanjang garis sumbunya. Baik pengerjaan tepi maupun pengerjaan silindris posisi dari sisi potong pahatnya harus terletak senter terhadap garis sumbu dan ini berlaku untuk semua proses pemotongan pada mesin bubut.
Pembubutan alur (grooving)Sunting
Pembubutan yang di lakukan di antara dua permukaan.
Pembubutan tirus (chamfering)Sunting
Adapun caranya sebagai berikut:
- Dengan memutar compound rest
- Dengan menggeser sumbu tail stock
- Dengan menggunakan taper attachment.
Pembubutan ulir (threading)Sunting
Bentuk ulir didapat dengan cara menggerinda pahat menjadi bentuk yang sesuai dengan menggunakan referensi mal ulir (thread gauge). Atau bisa juga menggunakan pahat tertentu ukurannya yangsudah di jual di pasaran, biasanya untuk ulir-ulir standar.
DrillingSunting
Membuat lubang awal pada benda kerja
BoringSunting
Memperbesar lubang pada benda kerja.
Kartel (knurling)Sunting
Membuat profil atau grif pegangan pada benda kerja seperti pada pegangan tang,obeng agar tidak licin.
ReamingSunting
Memperhalus lubang pada benda kerja. Hal ini dilakukan untuk hasil pembubutan dalam atau pengeboran di atas mesin bubut. Pada tingkatan tertentu dibutuhkan kehalusan sesuai ketentuan. Untuk kegiatan tersebut dipergunakan alat Reamer. Benda berlubang yang akan dihaluskan dikepit pada cekam kepala tetap, sementara reamer dipasang pada hower dan dijepit di senter kepala lepas. Pada saat proses penghalusan, posisi kepala lepas didekatkan sehingga reamer dapat masuk ke lubang benda kerja. Selanjutnya, mesin dinyalakan dan putaran reamer digerakkan memasuki lubang sehingga geriginya bergesek dengan dinding lubang. Pada saat itulah terjadi proses penghalusan dinding lubang.
Jenis-Jenis Mesin BubutSunting
Jenis mesin bubut pada garis besarnya diklasifikasikan dalam empat kelompok, yaitu:
Mesin bubut ringanSunting
Mesin bubut ini dimaksudkan untuk latihan dan pekerjaan ringan. Bentuk peralatannya kecil dan sederhana. Dipergunakan untuk mengerjakan benda-benda kerja yang berukuran kecil. Mesin ini terbagi atas mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut bangku dan model lantai, konstruksinya merupakan gambaran mesin bubut yang besar dan berat.
Mesin bubut sedang (medium lathe)Sunting
Konstruksi mesin ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan peralatan khusus. Oleh karena itu mesin ini digunakan untuk pekerjaan yang lebih banyak variasinya dan lebih teliti. Fungsi utama adalah untuk menghasilkan atau memperbaiki perkakas secara produksi.
Mesin bubut standar (Standard Lathe)Sunting
Mesin ini dibuat lebih berat, daya kudanya lebih besar daripada yang dikerjakan mesin bubut ringan dan mesin ini merupakan standar dalam pembuatan mesin-mesin bubut pada umumnya.
Mesin bubut meja panjang (long bed lathe)Sunting
Mesin ini termasuk mesin bubut industri yang digunakan untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan panjang dan besar, bahan roda gigi dan lainnya.
Jenis lain mesin bubut secara prinsipSunting
Mesin bubut centre latheSunting
Mesin bubut ini dirancang untuk berbagai macam bentuk dan yang paling umum digunakan, cara kerjanya benda kerja dipegang (dicekam) pada poros spindle dengan bantuan chuck yang memiliki rahang pada salah satu ujungnya, yaitu pada pusat sumbu putarnya, sementara ujung lainnya dapat ditumpu dengan center lain.
Mesin Bubut SabukSunting
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi yang digerakkan sabuk atau puli pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Mesin bubut vertical turning and boring millingSunting
Mesin ini bekerja secara otomatis, pada pembuatan benda kerja yang dibubut dari tangan, pekerjaan yang tidak dilakukan secara otomatis hanyalah pemasangan batang-batang yang baru dan menyalurkan produk-produk yang telah dikerjakan, oleh sebab itu satu pekerja dapat mengawasi beberapa buah mesin otomatis dengan mudah.
Mesin bubut facing latheSunting
Sebuah mesin bubut terutama digunakan untuk membubut benda kerja berbentuk piringan yang besar. Benda-benda kerjanya dikencangkan dengan cakar-cakar yang dapat disetting pada sebuah pelat penyeting yang besar, tidak terdapat kepala lepas.
Mesin Bubut TurretSunting
Mesin bubut turret mempunyai ciri khusus terutama menyesuaikan terhadap produksi. “Ketrampilan pekerja” dibuat pada mesin ini sehingga memungkinkan bagi operator yang tidak berpengalaman untuk memproduksi kembali suku cadang yang identik. Kebalikannya, pembubut mesin memerlukan operator yang sangat terampil dan mengambil waktu yang lebih lama untuk memproduksi kembali beberapa suku cadang yang dimensinya sama.
Karakteristik utama dari mesin bubut jenis ini adalah bahwa pahat untuk operasi berurutan dapat disetting dalam kesiagaan untuk penggunaaan dalam urutan yang sesuai. Meskipun diperlukan keterampilan yang sangat tinggi untuk mengunci dan mengatur pahat dengan tepat tapi satu kali sudah benar maka hanya sedikit keterampilan untuk mengoperasikannya dan banyak suku cadang dapat diproduksi sebelum pensettingan dilakukan atau diperlukan kembali.
Mesin bubut Turret Jenis SadelSunting
Mempunyai turret yang dipasangkan langsung pada sadel yang bergerak maju mundur dengan turret
Mesin bubut turret vertikalSunting
Mesin bubut vertikal adalah sebuah mesin yang mirip Freis pengebor vertikal, tetapi memiliki karakteristik pengaturan turret untuk memegang pahat. Terdiri atas pencekam atau meja putar dalam kedudukan horizontal, dengan turret yang dipasangkan di atas rel penyilang sebagai tambahan, terdapat paling tidak satu kepala samping yang dilengkapi dengan turret bujur sangkar untuk memegang pahat.
Semua pahat yang dipasangkan pada turret atau kepala samping mempunyai perangkat penghenti masing-masing, sehingga panjang pemotongan dapat sama dalam daur mesin yang berurutan. Pengaruhnya adalah sama seperti bubut turret yang berdiri pada ujung kepala tetap. Dan mempunyai segala ciri yang diperlukan untuk memudahkan pemuat, pemegang dan pemesinan dari suku cadang yang diameternya besar dan berat. Pada mesin ini hanya dilakukan pekerjaan pencekaman.
PERLENGKAPAN MESIN BUBUT
1.Cekam (Chuck)
Cekam atau chuck merupakan perlengkapan mesin bubut yang digunakan untuk memegang benda kerja. Pada pemakaiannya cekam dipasang pada spindel mesin yang terdapat pada kepala tetap. Dilihat dari konstruksinya cekam mesin bubut berbentuk silinder yang memiliki rahang-rahang yang dapat digerakkan secara radial menjauhi ataupun mendekati titik pusat pusat cekam dengan menggunakan kunci cekam.
Gbr.1 Cekam dan kunci cekam Gbr 2. Cekam terpasang pada spindel mesin
Di dalam operasinya benda kerja dipasang di bagian tengah cekam, kemudian kunci cekam dimasukkan ke dalam salah satu lubang penggerak rahang yang terdapat di bagian keliling badan cekam. Selanjutnya kunci cekam diputar searah jarum jam sehingga rahang-rahang cekam bergerak secara bersamaan menuju titik pusat cekam. Hal ini akan membuat benda kerja dijepit dengan kuat oleh rahang-rahang cekam tersebut. Sementara itu untuk melepaskan benda kerja dari cekam dapat dilakukan dengan cara memutarkan kunci cekam berlawanan arah jarum jam sehingga rahang-rahang cekam akan bergerak menjauhi titik pusat cekam dan benda kerja pun akan terlepas dari jepitan rahang-rahang tersebut.
Gbr.1 Cekam dan kunci cekam Gbr 2. Cekam terpasang pada spindel mesin
Di dalam operasinya benda kerja dipasang di bagian tengah cekam, kemudian kunci cekam dimasukkan ke dalam salah satu lubang penggerak rahang yang terdapat di bagian keliling badan cekam. Selanjutnya kunci cekam diputar searah jarum jam sehingga rahang-rahang cekam bergerak secara bersamaan menuju titik pusat cekam. Hal ini akan membuat benda kerja dijepit dengan kuat oleh rahang-rahang cekam tersebut. Sementara itu untuk melepaskan benda kerja dari cekam dapat dilakukan dengan cara memutarkan kunci cekam berlawanan arah jarum jam sehingga rahang-rahang cekam akan bergerak menjauhi titik pusat cekam dan benda kerja pun akan terlepas dari jepitan rahang-rahang tersebut.
Ada beberapa jenis cekam, tetapi yang umum digunakan ada 2 jenis, yaitu: cekam universal 3 rahang dan cekam independen 4 rahang.
Cekam universal merupakan cekam yang rahang-rahangnya dapat digerakkan secara bersama-sama atau serentak dengan memutarkan kunci cekam di dalam salah satu lubang penggerak rahang.
Oleh karena ketiga rahang dari cekam universal dapat digerakkan secara serentak, maka cekam ini sering disebut juga sebagai cekam yang dapat memusat sendiri. Umumnya cekam universal digunakan untuk menjepit benda kerja yang berbentuk bulat atau berbentuk segi enam.
Gambar 3. Cekam universal 3 rahang
Gambar 3. Cekam universal 3 rahang
Pada cekam independen 4 rahang masing-masing rahangnya dapat digerakkan secara independen atau dapat digerakkan secara sendiri-sendiri. Apabila kunci cekam dimasukkan kedalam salah satu lubang penggerak rahang, kemudian kunci cekam diputarkan, maka hanya rahang yang berhubungan dengan lubang penggerak saja yang akan bergerak sementara ketiga rahang lainnya tetap diam. Dengan demikian untuk menggerakkan keempat rahang tersebut, maka kunci cekam harus dimasukkan ke semua lubang penggerak rahang secara bergantian.
Gambar4. Cekam independen 4 rahang
Gambar4. Cekam independen 4 rahang
Cekam independen 4 rahang merupakan cekam yang cocok dipakai untuk menjepit:
1. Benda kerja yang berbentuk persegi.
2. Bemda kerja dengan bentuk yang tidak teratur
3. Benda kerja yang bulat dengan presisi yang tinggi.
Selain itu cekam independen dapat juga dipakai untuk memegang bemda kerja dengan posisi tidak sentris.
2. Kolet (Collet)
Pada mesin bubut, kolet digunakan untuk memegang benda kerja yang memiliki ukuran diameter yang kecil. Kolet merupakan perlengkapan mesin bubut yang dibuat dengan ketelitian yang tinggi dan digunakan untuk menjepit benda kerja yang memiliki permukaan yang relatif halus.
Gbr 5. Macam-macam ukuran kolet Gbr 6. Kolet dan batang penarik
Dilihat dari konstruksinya kolet memiliki bentuk silinder dengan kepala yang tirus dan badan yang lebih ramping dengan alur-alur atau belahan sepanjang kepalanya dan sebagian badannya dan pada bagain ujung kolet terdapat ulir.
Kolet mempunyai beberapa ukuran, di mana ukuran diameter benda kerja yang dapat dijepit oleh kolet tertera pada bagian muka kolet.
Pada pemakaiannya kolet dipasang pada spindel kepala tetap dengan menggunakan rumah kolet (collet adapter) dan batang penarik (draw bar).
Gambar 7. Pemasangan kolet
Pemasangan kolet dapat dilakukan sebagai berikut: rumah kolet dipasang pada spindel kepala tetap. Kemudian kolet dimasukkan ke dalam rumah kolet. Selanjutnya batang penarik dimasukkan ke dalam rongga spindel dari arah belakang. Kemudian mur pemutar pada batang penarik diputar searah jarum jam sehingga uliran pada batang penarik berpasangan dengan uliran pada ujung kolet. Apabila kolet akan digunakan, maka benda kerja dimasukkan ke dalam lubang kolet, lalu batang penarik diputar terus sampai ketat sehingga kolet akan tertarik masuk ke dalam lubang tirus rumah kolet. Dengan demikian kolet akan menjepit benda kerja dengan kuat.
Jenis kolet lain yang juga dapat digunakan pada mesin bubut adalah dead length collet, di mana kolet jenis ini dilengkapi dengan mur pengunci.
Untuk mengetatkan atau mengendorkan mur pengunci dari kolet ini digunakan kunci-C
Gambar 8. Kolet dengan mur pengunci
Pelat pembawa pada mesin bubut juga berfungsi untuk memegang benda kerja yang dipasang diantara dua senter. Pelat pembawa memiliki bentuk bukat pipih atau piringan, di mana dalam pemakaiannya pelat pembawa digunakan berpasangan dengan pembawa (lathe dog).
Gbr 9. Pelat pembawa bertangkai Gbr 10. Pelat pembawa rata
Gbr 11. Pembawa berekor bengkok dan pembawa berekor lurus
Ada dua jenis pelat pembawa yang banyak digunakan, yaitu pelat pembawa bertangkai (driving plate) dan pelat pembawa rata (face plate). Pelat pembawa bertangkai mempunyai tangkai atau pin pada permukaannya, di mana pada pemakaiannya pelat pembawa bertangkai berpasangan dengan pembawa berekor lurus. Pelat pembawa rata memiliki lubang-lubang pada permukaannya di mana pada pemakaiannya pelat pembawa rata berpasangan dengan pembawa berekor bengkok.
Di dalam pemakaiannya benda kerja dimasukkan ke dalam lubang pada pembawa (lathe dog) lalu dijepit oleh baut penjepit yang terdapat pada pembawa. Selanjutnya benda kerja dipasang di antara dua senter, yaitu senter pada kepala tetap dan senter pada kepala lepas. Dengan demikian jika pelat pembawa berputar maka pembawa akan ikut berputar bersama-sama dengan benda kerja.
Pelat pembawa rata dapat juga dipakai untuk memegang benda kerja langsung pada permukaannya memakai peralatan penjepit tanpa menggunakan pembawa. Pelat pembawa rata untuk keperluan ini memiliki ukuran yang lebih besar dan memiliki lebih banyak lubang pada permukaannya. Benda kerja dengan bentuk yang tidak betaturan atau yang tidak simetris yang biasanya dijepit pada pelat pembawa rata ini.
Gambar 13. Penjepitan benda kerja pada pelat pembawa rata
Senter digunakan untuk mendukung benda kerja yang akan dibubut, sehingga benda kerja dapat berputar pada sumbunya. Senter memiliki bentuk bulat panjang dengan bagian tangkainya yang tirus serta bagian ujungnya yang runcing bersudut 60°. Ketirusan badan senter ini sesuai dengan ketirusan lubang pada spindel kepala tetap maupun spindel kepala lepas.
Gbr 14. Senter putar Gbr 15. Senter tetap
Ada dua jenis senter yang banyak digunakan pada mesin bubut, yaitu senter putar (live centre) dan senter mati (dead centre). Di sebut senter putar karena senter ini akan ikut berputar bersama-sama benda kerja, sedangkan senter mati dalam pemakaiannya diam tidak ikut berputar bersama-sama benda kerja. Senter putar dipasang pada spindel kepala lepas, sementara senter mati dipasang pada spindel kepala tetap.
Penyangga merupakan perlengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk menyangga atau menyokong benda kerja yang dibubut jika benda kerja tersebut mempunyai ukuran yang cukup panjang. Karena jika benda kerja yang panjang tersebut tidak didukung oleh alat penyangga, maka sewaktu dilakukan penyayatan, benda kerja akan bergetar atau bahkan bisa melentur terutama di bagian tengahnya antara senter kepala tetap dan senter kepala lepas, sehingga hasil pembubutan akan menjadi kasar.
Ada dua jenis penyangga yang biasa dipakai pada mesin bubut, yaitu penyangga tetap (steady rest) dan penyangga jalan (follower rest). Penyangga tetap memiliki 3 buah batang penyokong yang bagian ujungnya agak lancip. Ketiga batang penyokong ini dapat digerakkan maju atau mundur dengan memutarkan baut pengaturnya, sehingga batang-batang penyokong ini bisa merapat ke permukaan benda kerja.
Gbr 16. Penyangga tetap Gbr 17. Pemakaian penyangga tetap
Pada pemakainnya penyangga tetap dipasang pada alas mesin dan diikat dengan baut pada posisi yang dikehendaki. Karena dipasang pada alas mesin maka penyangga tetap akan tetap diam pada posisinya.
Penyangga jalan memiliki fungsi yang sama dengan penyangga tetap, yaitu untuk menyangga benda kerja yang panjang dan memiliki diameter yang kecil. Perbedaan antara penyangga jalan dan penyangga tetap, terletak pada cara pemasangan dan posisinya. Jika penyangga tetap dipasang pada alas mesin dan posisinya tetap diam tidak bergerak mengikuti eretan. Sedangkan penyangga jalan dipasang pada eretan memanjang dan posisinya tidak tinggal diam tetapi bergerak mengikuti gerakan eretan memanjang tersebut.
Gbr 18. Penyangga jalan Gbr 19. Pemakaian penyangga jalan
Penyangga jalam biasanya hanya mempunyai dua buah batang penyokong, di mana sebuah menyokong bagian atas benda kerja dan batang penyokong yang satunya lagi menyokong bagian samping benda kerja yang letaknya berhadapan dengan posisi pahat.
Bagian-bagian utama perlengkapan tirus terdiri dari: batang penuntun (guide bar), batang lintang (cross slide bar), pelat sudut (angle plate), blok luncur (sliding block) dan braket alas (bed bracket).
Gbr 20. Komponen perlengkapan tirus
Peralatan tirus dipasang di bagian belakang mesin bubut, di mana braketnya dibautkan pada alas mesin dan batang lintangnya dihubungkan dengan eretan melintang mesin bubut. Dengan demikian eretan lintang akan bergerak ketika eretan memanjang bergerak. Hal ini akan membuat pahat bubut pada rumah pahat yang bertumpu pada eretan lintang akan bergerak menyudut dengan sumbu benda kerja sehingga pahat akan menyayat benda kerja secara tirus.
Gambar 21. Perlengkapan tirus
Sudut ketirusan yang diinginkan dapat disetel dengan cara memiringkan batang penuntun pada pelat sudut perlengkapan tirus. Karena eretan lintang mesin bubut dihubungkan dengan blok luncur pada batang penuntun, maka pahat akan bergerak mengikuti garis yang sejajar dengan batang penuntun yang membentuk sudut dengan sumbu bends kerja sesuai dengan sudut ketirusan yang disetel.
Gbr 5. Macam-macam ukuran kolet Gbr 6. Kolet dan batang penarik
Dilihat dari konstruksinya kolet memiliki bentuk silinder dengan kepala yang tirus dan badan yang lebih ramping dengan alur-alur atau belahan sepanjang kepalanya dan sebagian badannya dan pada bagain ujung kolet terdapat ulir.
Kolet mempunyai beberapa ukuran, di mana ukuran diameter benda kerja yang dapat dijepit oleh kolet tertera pada bagian muka kolet.
Pada pemakaiannya kolet dipasang pada spindel kepala tetap dengan menggunakan rumah kolet (collet adapter) dan batang penarik (draw bar).
Gambar 7. Pemasangan kolet
Pemasangan kolet dapat dilakukan sebagai berikut: rumah kolet dipasang pada spindel kepala tetap. Kemudian kolet dimasukkan ke dalam rumah kolet. Selanjutnya batang penarik dimasukkan ke dalam rongga spindel dari arah belakang. Kemudian mur pemutar pada batang penarik diputar searah jarum jam sehingga uliran pada batang penarik berpasangan dengan uliran pada ujung kolet. Apabila kolet akan digunakan, maka benda kerja dimasukkan ke dalam lubang kolet, lalu batang penarik diputar terus sampai ketat sehingga kolet akan tertarik masuk ke dalam lubang tirus rumah kolet. Dengan demikian kolet akan menjepit benda kerja dengan kuat.
Jenis kolet lain yang juga dapat digunakan pada mesin bubut adalah dead length collet, di mana kolet jenis ini dilengkapi dengan mur pengunci.
Untuk mengetatkan atau mengendorkan mur pengunci dari kolet ini digunakan kunci-C
3, Pelat Pembawa dan Pembawa
Pelat pembawa pada mesin bubut juga berfungsi untuk memegang benda kerja yang dipasang diantara dua senter. Pelat pembawa memiliki bentuk bukat pipih atau piringan, di mana dalam pemakaiannya pelat pembawa digunakan berpasangan dengan pembawa (lathe dog).
Gbr 9. Pelat pembawa bertangkai Gbr 10. Pelat pembawa rata
Gbr 11. Pembawa berekor bengkok dan pembawa berekor lurus
Ada dua jenis pelat pembawa yang banyak digunakan, yaitu pelat pembawa bertangkai (driving plate) dan pelat pembawa rata (face plate). Pelat pembawa bertangkai mempunyai tangkai atau pin pada permukaannya, di mana pada pemakaiannya pelat pembawa bertangkai berpasangan dengan pembawa berekor lurus. Pelat pembawa rata memiliki lubang-lubang pada permukaannya di mana pada pemakaiannya pelat pembawa rata berpasangan dengan pembawa berekor bengkok.
Gambar 12. Pemasangan pembawa ekor bengkok dan ekor lurus
Di dalam pemakaiannya benda kerja dimasukkan ke dalam lubang pada pembawa (lathe dog) lalu dijepit oleh baut penjepit yang terdapat pada pembawa. Selanjutnya benda kerja dipasang di antara dua senter, yaitu senter pada kepala tetap dan senter pada kepala lepas. Dengan demikian jika pelat pembawa berputar maka pembawa akan ikut berputar bersama-sama dengan benda kerja.
Pelat pembawa rata dapat juga dipakai untuk memegang benda kerja langsung pada permukaannya memakai peralatan penjepit tanpa menggunakan pembawa. Pelat pembawa rata untuk keperluan ini memiliki ukuran yang lebih besar dan memiliki lebih banyak lubang pada permukaannya. Benda kerja dengan bentuk yang tidak betaturan atau yang tidak simetris yang biasanya dijepit pada pelat pembawa rata ini.
Gambar 13. Penjepitan benda kerja pada pelat pembawa rata
4. Senter
Senter digunakan untuk mendukung benda kerja yang akan dibubut, sehingga benda kerja dapat berputar pada sumbunya. Senter memiliki bentuk bulat panjang dengan bagian tangkainya yang tirus serta bagian ujungnya yang runcing bersudut 60°. Ketirusan badan senter ini sesuai dengan ketirusan lubang pada spindel kepala tetap maupun spindel kepala lepas.
Gbr 14. Senter putar Gbr 15. Senter tetap
Ada dua jenis senter yang banyak digunakan pada mesin bubut, yaitu senter putar (live centre) dan senter mati (dead centre). Di sebut senter putar karena senter ini akan ikut berputar bersama-sama benda kerja, sedangkan senter mati dalam pemakaiannya diam tidak ikut berputar bersama-sama benda kerja. Senter putar dipasang pada spindel kepala lepas, sementara senter mati dipasang pada spindel kepala tetap.
5. Penyangga
Penyangga merupakan perlengkapan mesin bubut yang berfungsi untuk menyangga atau menyokong benda kerja yang dibubut jika benda kerja tersebut mempunyai ukuran yang cukup panjang. Karena jika benda kerja yang panjang tersebut tidak didukung oleh alat penyangga, maka sewaktu dilakukan penyayatan, benda kerja akan bergetar atau bahkan bisa melentur terutama di bagian tengahnya antara senter kepala tetap dan senter kepala lepas, sehingga hasil pembubutan akan menjadi kasar.
Ada dua jenis penyangga yang biasa dipakai pada mesin bubut, yaitu penyangga tetap (steady rest) dan penyangga jalan (follower rest). Penyangga tetap memiliki 3 buah batang penyokong yang bagian ujungnya agak lancip. Ketiga batang penyokong ini dapat digerakkan maju atau mundur dengan memutarkan baut pengaturnya, sehingga batang-batang penyokong ini bisa merapat ke permukaan benda kerja.
Gbr 16. Penyangga tetap Gbr 17. Pemakaian penyangga tetap
Pada pemakainnya penyangga tetap dipasang pada alas mesin dan diikat dengan baut pada posisi yang dikehendaki. Karena dipasang pada alas mesin maka penyangga tetap akan tetap diam pada posisinya.
Penyangga jalan memiliki fungsi yang sama dengan penyangga tetap, yaitu untuk menyangga benda kerja yang panjang dan memiliki diameter yang kecil. Perbedaan antara penyangga jalan dan penyangga tetap, terletak pada cara pemasangan dan posisinya. Jika penyangga tetap dipasang pada alas mesin dan posisinya tetap diam tidak bergerak mengikuti eretan. Sedangkan penyangga jalan dipasang pada eretan memanjang dan posisinya tidak tinggal diam tetapi bergerak mengikuti gerakan eretan memanjang tersebut.
Gbr 18. Penyangga jalan Gbr 19. Pemakaian penyangga jalan
Penyangga jalam biasanya hanya mempunyai dua buah batang penyokong, di mana sebuah menyokong bagian atas benda kerja dan batang penyokong yang satunya lagi menyokong bagian samping benda kerja yang letaknya berhadapan dengan posisi pahat.
6. Perlengkapan Tirus (Tapper Attachment)
Perlengkapan tirus atau tapper attachment merupakan suatu peralatan yang dapat digunakan untuk pembubutan tirus.Bagian-bagian utama perlengkapan tirus terdiri dari: batang penuntun (guide bar), batang lintang (cross slide bar), pelat sudut (angle plate), blok luncur (sliding block) dan braket alas (bed bracket).
Gbr 20. Komponen perlengkapan tirus
Peralatan tirus dipasang di bagian belakang mesin bubut, di mana braketnya dibautkan pada alas mesin dan batang lintangnya dihubungkan dengan eretan melintang mesin bubut. Dengan demikian eretan lintang akan bergerak ketika eretan memanjang bergerak. Hal ini akan membuat pahat bubut pada rumah pahat yang bertumpu pada eretan lintang akan bergerak menyudut dengan sumbu benda kerja sehingga pahat akan menyayat benda kerja secara tirus.
Gambar 21. Perlengkapan tirus
Sudut ketirusan yang diinginkan dapat disetel dengan cara memiringkan batang penuntun pada pelat sudut perlengkapan tirus. Karena eretan lintang mesin bubut dihubungkan dengan blok luncur pada batang penuntun, maka pahat akan bergerak mengikuti garis yang sejajar dengan batang penuntun yang membentuk sudut dengan sumbu bends kerja sesuai dengan sudut ketirusan yang disetel.
Langganan:
Postingan (Atom)